Di balik popularitas superfood, ada banyak klaim yang beredar — mulai dari “menyembuhkan penyakit kronis” hingga “menurunkan berat badan secara instan”. Sayangnya, tidak semua informasi tersebut didasarkan pada bukti ilmiah.
Berikut adalah beberapa mitos umum tentang superfood yang perlu Anda waspadai:
❌ Mitos 1: Superfood dapat menyembuhkan penyakit
Meskipun superfood mengandung nutrisi penting, tidak ada makanan tunggal yang dapat menggantikan pengobatan medis atau menyembuhkan penyakit seperti diabetes atau kanker. Konsumsi superfood sebaiknya dilihat sebagai bagian dari gaya hidup sehat, bukan sebagai “obat”.
❌ Mitos 2: Semakin mahal, semakin sehat
Harga tinggi tidak selalu menjamin kualitas nutrisi yang lebih baik. Banyak superfood lokal seperti kelor, tempe, atau ubi ungu memiliki nilai gizi tinggi dan mudah diakses, bahkan lebih ramah lingkungan.
❌ Mitos 3: Superfood bisa menggantikan semua makanan lain
Superfood adalah pelengkap, bukan pengganti. Mengkonsumsi hanya satu jenis makanan, meskipun disebut superfood, dapat menyebabkan kekurangan nutrisi lainnya.
Sebaliknya, pendekatan yang lebih masuk akal adalah variasi dan keseimbangan. Kombinasi berbagai makanan bergizi jauh lebih penting daripada fokus berlebihan pada satu jenis superfood.
Sebagai konsumen, penting untuk kritis terhadap informasi yang Anda baca — periksa sumbernya, cari referensi ilmiah, dan konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan bila perlu.
